Sempat Bikin Heboh, Ternyata Segini Cuan Bisnis Skincare!
Dokter kecantikan sekaligus influencer, dr
Richard Lee beberapa waktu lalu sempat berurusan dengan penegak hukum. Dia
dijemput paksa di kediamannya lantaran diduga menghilangkan barang bukti atas
kasus pencemaran nama baik yang sedang berjalan.
Ya, nama dr Richard Lee memang tidaklah asing di kalangan wanita,
khususnya bagi wanita yang hobi melakukan perawatan kulit dengan skincare
pilihan. Pria yang sudah malang melintang di dunia medis ini sering kali
memberikan edukasi terkait kandungan yang terdapat dalam produk skincare.
Mulai dari kandungan merkuri yang terdapat didalamnya, lalu berapa
batas merkuri yang masih aman diterima oleh tubuh dan berbagai informasi
tentang kesehatan kulit dan kecantikan lainnya. Nah terlepas dari polemik yang
terjadi, bisnis yang menyasar kaum hawa itu, yakni bisnis kecantikan memang
tidak pernah surut.
Bahkan di tengah pandemi sekalipun, industri
kosmetik diproyeksikan tetap tumbuh 7%. Perhimpunan Perusahaan dan
Asosiasi Kosmetik Indonesia (PPAK Indonesia) mengatakan, pada tahun lalu
capaian penjualan di industri kosmetik tanah air mencapai USD6,95 juta dan
hingga akhir tahun ini penjualan kosmetik diperkirakan mampu mencapai USD7,45
juta.
Angka yang lebih besar lagi dihasilkan dari industri kosmetik
Amerika Serikat. Berdasarkan data Statista, pada tahun 2018 lalu pendapatan
industri kosmetik dan perawatan tubuh mencapai USD5,501 miliar. Bisnis kosmetik
sendiri terbagi atas 2 jenis, yakni make up base dan perawatan yang terdiri
dari skincare dan personal care.
BIsnis Skincare melesat
Produk kosmetik yang fokus pada perawatan, termasuk didalamnya
skincare tengah masuk dalam tren penjualan yang meningkat. Adanya kebijakan
pembatasan aktivitas masyarakat tidak membuat penjualan salah satu produk
kosmetik ini surut.
Kuat diduga hal itu bisa terjadi lantaran mulai terbangunnya
kebiasaan hidup bersih serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Dalam lima tahun kebelakang, terdapat 185.290 produk kosmetik yang
beredar dan sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bagi wanita, kecantikan adalah harta yang berharga untuk selalu
dijaga. Bahkan ada juga yang menganggapnya sebagai investasi. Hal tersebut
membuat banyak pelaku usaha yang akhirnya terjun ke industri kecantikan untuk
bisa menikmati cuan dari bisnis yang cantik secara harfiah ini.
Data kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, pada
tahun 2019 lalu terdapat 797 perusahaan kosmetik nasional dimana 95%
diantaranya adalah sektor industri kecil dan menengah.
Berdasarkan laporan dari Beauty Market Survey (BMS) Nielsen dan
Euro Monitor, pada tahun 2018 lalu, nilai industri kosmetik di Indonesia
mencapai angka Rp36 triliun, dimana 31,7% nya dihasilkan dari produk skincare.
Peluang bisnis kecantikan
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memulai bisnis
kecantikan, mulai dari membeli franchise dari klinik kecantikan lokal, dimana
harganya bervariasi di kisaran Rp200 juta, menciptakan produk sendiri untuk
kemudian memproduksinya di pabrik dengan jasa titip atau menjadi reseller
produk kecantikan yang sudah kamu gunakan.
Bagi yang memilki modal besar dan juga punya pengetahuan yang
mumpuni di bidang kimia, bisa menjajal untuk memilki produk sendiri lewat
perusahaan jasa maklon.
Maklon sendiri merupakan aktivitas manufaktur produk yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan pihak lain. Jadi perusahaan
jasa maklon tersebut akan memproduksi produk kecantikan sesuai dengan keinginan
kamu sendiri.
Sedangkan bagi yang berminat menjadi reseller, ini adalah peluang
bisnis paling mudah untuk dilakukan. Kamu bisa menggunakan media sosial sebagai
etalase produk kecantikan yang ditawarkan.
Terpenting adalah, kamu harus bisa memastikan bahwa produk yang
kamu jual aman dan tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Jangan sampai
hanya demi cuan kamu jadi menghalalkan segala cara dan malah merugikan orang
lain.
Sc :
diakses pada : 22:53, 11 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar